Sabtu, 15 November 2008

Adalah luka yang terseret-seret....
memikul penat di sepanjang hari,
hanya gaun indah itu.... pengobat perih
ketika kau berkelebat memenuhi semesta pagi

adalah keheningan yang ngilu,
ketika hari tetap saja cekung
hanya suara indah itu.... pelipur hati
ketika dendang itu terdengar lagi

dan mimpi-mimpiku
angin pagi hampa
langit menggelantung
matahari jingga......
nanap aku;
nanar aku;
haus akan hangat sinar...
akan kubiarkan silaunya melumat sekujur tubuh
dan biarlah aku moksa dalam angan....

Tidak ada komentar: