Senin, 26 April 2010

marhalah dalam mahabbah kita....


awalnya aku merasa ini proses mengulang;
bagaimana tiba-tiba saja, rasa lama itu begitu kuat
aku mencintaimu lagi, dik

selalu saja,
langit dan ombak yang menelan kita....

awalnya aku merasa ini adalah proses mengulang,
bagaimana tiba-tiba saja, rahsa itu menjajah raga
bahkan di setiap udara yang terhirup,
di setiap desir angin yang terasai,
di setiap ceruk karang,
di setiap lekuk waktu....

awalnya aku merasa ini adalah proses mengulang saja,
namun ternyata tidak...
ini adalah saat marhalah baru dalam mahabbah kita;
ini adalah salah satu terminal dalam perjalanan yang memang telah lama kita tempuh...
karena mencintaimu dengan benar seperti hari ini,
adalah rahsa yang lebih lengkap
dari masa-masa lama kita.

terima kasih dik....

Jumat, 22 Januari 2010

salah langkah;

ketika salah melangkah, seringkali terlambat untuk disesali...
dan angin melawan langkah kita;
menjadi berat beban, namun enggan menyerah;
yakin betul, masih ada harapan... padahal,
mungkin tidak.

ketika langkah kaki menginjak marka jalan,
dan rambu terserak terabaikan...
gulita jiwa, pekat; bergelantungan di kelopak hati;
mana rahsa dulu... yang berharap bisa lindungi?

wah, sejujurnya aku malu...
masih saja berkutat di masalah yang itu-itu,
padahal mestinya banyak yang bisa kita kejar,
halilintar, misalnya...
atau guntur dan kilat keinginan...
juga rimba tipu daya...

ini tentang langkah-langkah kecil,
yang sangat mungkin memang tidak terlalu penting;
ini tentang batuk-batuk kecil,
yang sangat mungkin memang hanya pura-pura saja.....
namun coba-lah sejenak kita nikmati,
seumpama awan tipis yang melingkar di setiap sisi rembulan,
atau
derit lembut, dedaunan pohon bambu... yang bersenandung
tentang luka di masa lalu, yang kini berubah menjadi kenangan...
dan justru sangat indah;

sangat pantas, kita sandingkan keindahan luka itu...
dalam kanvas hidup kita hari ini.... di sini.